Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Senin, Juni 24

EDIT PHOTOSHOP 2


Heyy sobat semua :)
Setelah kemarin gw bahas tentang cara ngubah warna background sekarang gw mau bahas nih cara ngubah background jadi kita bisa memanipulasi background foto kita dengan cara mengeditnya ..haha.  Gampang kok caranya..let’s go ->
  1.   Buka program Photoshop kalian
  2.   Klik File -> Open, pilih background yang akan  ditempeli foto
  3.   Klik File -> Open, lalu pilih foto yang akan di tempel ke background lain
  4.   Hilangkan “gembok” pada layer baik pada file foto maupun file background  (yang ada di sisi layar sebelah kiri) -> Ok
  5.   Pada Toolbox pilih Quick Selection Tool -> seleksi bagian foto yang akan di ganti latarnya
  6.   Pilih Move Tool pada Toolbox -> lalu drag/ pindah foto hasil Quick Selection Tool tadi ke  background lain yang diinginkan
  7.   Atur ukuran foto sesuai yang keinginan
  8.   Atur juga warna foto agar lebih sesuai dengan background baru, pilih Image -> Adjustments -> Brightness/ Contrast.... -> atur sesuai kebutuhan atau bisa juga pilih Image -> Adjustments -> Color Balance..-> atur sesuai keinginan
  9.   Pilih File -> Save as ->Dan jadi deh foto kalian dengan background yang baru
  10.   Selamat mencoba :)
Nah biar editan kita gk kelihatan baget kita bisa nambahin efek vignette juga ke foto yang udah selesai di edit.

Before


After

Minggu, Juni 23

HTC ONE X

Desain Menggoda
Masalah desain  memang  mutlak tergantung selera, namun HTC One X  ini adalah salah satu ponsel dengan tampilan  yang cukup memikat. Perpaduan  warnanya  terlihat pas, dengan tata letak tombol dan ukuran yang terasa proposional.
Layarnya besar dengan ukuran 4,7 inchi tak membuatnya sulit digenggam, ditambah lagi dengan bobot yang teramat ringan. Bodi HTC One X dibuat agak melengkung, dengan tombol volume di sebelah kanan dan port micro USB di bagian kiri.
Di bagian atas terdapat speaker yang tahan air, kamera 1,3 MP, tombol power, serta lubang jack 3,5mm untuk mendengarkan audio melalui headset. Lalu di belakangnya terdapat lensa kamera 8 MP yang menjorok ke luar, satu unit lampu LED untuk mengambil foto saat gelap, speaker eksternal, dan slot untuk kartu micro SIM.
Secara material memang tak ada yang istimewa dari HTC One X. Seluruh bodinya terbuat dari plastik, namun tetap terkesan premium dan kokoh lantaran memakai form factor unibody.
Soal cita rasanya saat dipakai, walau besar tapi HTC One X masih bisa dioperasikan dengan mudah. Bagian layar yang nyaris tanpa tepi membuat ponsel ini cukup nyaman digenggam dalam satu kepalan. Tapi tetap saja butuh sedikit adaptasi sebelum pengguna bisa mengetik lancar hanya dengan satu tangan.
HTC One X menyediakan 3 touch panel untuk bernavigasi. Dari paling kiri terdapat tombol Back, lalu Home, kemudian sebuah tombol untuk memunculkan daftar aplikasi yang baru dibuka. Sangat berbeda dengan ponsel Android HTC sebelumnya yang selalu hadir dengan 4 tombol dengan fungsi yang berbeda.


Ekspansi Beats Audio
Seperti ponsel papan atas HTC sebelumnya, pada One X juga dibenamkan setelan suara ala Dr Dre, namun kali ini fungsi Beats Audio sedikit diperluas.
Ada beberapa perbedaan dibandingkan sebelumnya. Misal, sekarang efek suara Beats bisa digunakan pada semua earphone, tidak ekslusif hanya untuk produk keluaran Dr Dre.
Kemudian efek suara ini juga bisa didapat saat pengguna mencolokannya ke speaker eksternal, kemudian fitur ini juga bisa aktif ketika Anda sedang menyaksikan film.
HTC sendiri sempat mengklaim bahwa efek suara Beats yang ditanamkan pada smartphonenya merupakan perpaduan chipset dengan software. Namun klaim tersebut kini terpatahkan, saat efek tersebut bisa dimasukkan ke dalam ponsel lain.
Beast di ponsel HTC tak lebih dari sebuah equalizer yang dicocokan dengan karakter suara earphone Dr Dre. Jadi, fitur tersebut memang hanya akan maksimal saat digunakan bersamaan.
Lalu bagaimana jika dipasangkan dengan earphone lain atau speaker eksternal? Karakter dari equalizer Beats adalah cenderung keras dengan dominasi bass. Jadi buat yang suka dengar lagu jedag jedug efek ini pasti sangat disukai, lain halnya buat mereka yang lebih suka suara detail dan renyah.
Sayangnya, Beats dan aplikasi pemutar musik bawaan HTC One X tidak mendukung format musik Free Lossless Audio Codec (FLAC). Padahal format ini lebih banyak digunakan penikmat audio yang mementingkan kualitas suara.
Kemampuan Kamera yang Memukau
Kamera adalah satu satu fitur yang digandang-gandangkan HTC di One X. Bahkan diklaim ponsel ini adalah smartphone dengan kamera terbaik mengungguli iPhone 4s, baik dari segi kualitas maupun kemampuan menangkap gambar.
Dari data teknisnya sudah bisa dilihat bahwa lensa yang digunakan sebesar 8 MP dengan kemampuan menangkap gambar di resolusi 3264 x 2448 pixel. Fitur tambahannya antara lain, touch focus, face and smile detection, lalu mengambil gambar secara simultan tanpa henti. Inilah yang jarang ditemui di ponsel lain.
Di HTC One X pengguna bisa menjepret tanpa henti hanya dengan menahan tombol pengambil gambar, kemudian pengguna bisa memilih mana hasil foto terbaik yang ingin disimpan. Asyik bukan? Jadi teringat modus burts yang biasanya ada di kamera digital kelas atas.
Ketika dijajal detikINET, kameranya memang cukup mengesankan. Terutama bukaan lensanya yang dimulai dengan f2.0. Fitur ini akan sangat terasa saat pengguna ingin menjepret di kondisi kurang cahaya.
Karena mampu menyerap sinar lebih banyak dari ponsel di kelasnya, maka gambar yang dihasilkan pun tampil lebih baik. Bahkan sangat baik untuk sebuah kamera ponsel, dengan rata-rata ukuran per foto sebesar 2 MB dalam format JPEG.
Hasil foto outdoor
Foto indoor
Foto Malam Indoor
Di luar kualitas, fitur lain yang diusungnya pun tak kalah memikat. Misalnya, kemampuan merekam video HD 1920 X 1080 pixel dan mengambil gambar 3264 x 2448 pixel disaat yang bersamaan. Wow, seakan tak percaya namun fitur ini memang nyata.
Asyiknya lagi, kamera HTC One X bisa fokus seketika saat aplikasi kamera dibuka. Tapi kendala muncul saat ingin mengambil foto jarak dekat, alias macro. Pada settingan otomatis kamera sulit sekali fokus, jadi harus dipindah ke modus close-up agar bisa lebih maksimal.
Bicara mengenai modus pengambilan gambar, di HTC One X ada beberapa tipe yang bisa digunakan, Panorama, HDR, Portrait, Landscape, Close up, Low Light, serta modus lainnya. Proses pengambilan gambar di semua modus itu pun sangat cepat tanpa ada gejala lag sama sekali.
594c717048b382bb29ca23ee5bf1661a_full-bodiLayar Super Bening

  HTC One X punya layar sentuh Super IPS LCD2 berukuran 4,7 inchi yang tampil sangat mempesona. Dengan resolusi 1280 X 720 serta kepadatan pixel yang mencapai 312 ppi, maka gambar yang dihasilkan pun luar biasa indah.
Sangat detail ditambah dengan warna yang terlihat begitu alami. Asyiknya lagi, layar tersebut punya sudut pandang yang cukup lebar. Jadi walau dilihat dari samping kiri atau kanan, kualitas gambarnya tidak akan turun. Bahkan di beberapa sudut terlihat seperti memandang lukisan yang ditempel pada ponsel.
Saat digunakan di luar ruangan dengan kondisi terkena sinar matahari langsung, layar HTC One X juga berhasil menunjukan tajinya. Walau sangat terik, tapi pengguna masih bisa membaca sms, browsing, atau email tanpa merasa tergangu dari silaunya sang surya.
Secara keseluruhan, layar Super IPS LCD2 yang dipakai HTC One X memang sangat memukau. Hingga kini kualitas yang ditawarkan masih sulit ditandingi oleh ponsel sekelasnya.
Sangarnya Quad Core Nvidia Tegra 3
Untuk dapur pacu, HTC One X diperkuat 4 inti prosesor dan 1 inti tambahan yang dikemas dalam chip Nvidia Tegra 3. Ya, bisa dikatakan ini adalah salah satu chip terkencang yang ada dipasaran saat ini.
Masing-masing clock-nya bisa dipacu sampai 1,5 Ghz, ditopang dengan GPU racikan Nvidia yang sudah tersohor kehebatannya. Untuk menghemat daya produk ini dilengkapi dengan prosesor cadangan yang berkutat di kecepatan 51 Mhz.
Soal performa sudah tidak diragukan lagi. Untuk memaksimalkan kemampuannya, sudah disediakan game khusus yang bisa diunduh di TegraZone Games. Tapi jika ingin tahu seberapa kencangnya saat diuji dengan aplikasi benchmark, detikINET sudah merasakannya.
Pada aplikasi Quadrant Standar skor HTC One X tembus 4.321 point, dan di AnTuTu Benchmark meraih sekitar 10.724. Bisa dikatakan bahwa ini adalah smartphone terkencang yang pernah diuji detikINET. Jadi, jika Anda ingin memutar film HD atau memainkan game kelas berat sudah pasti ponsel ini sanggup melahapnya dengan mudah.
  
 Namun spesifikasi sangar sudah pasti akan membutuhkan catu daya yang cukup besar, hal ini pun berlaku di HTC One X.
Baterai Li-Po 1800 mAh yang diusungnya cuma sanggup ‘menafkahi’ si buas Nvidia Tegra 3 selama 4 jam saat memainkan game secara nonstop. Tapi saat digunakan untuk pemakaian normal seperti browsing, email, sosial media, baterainya masih sanggup bertahan hingga 7 jam. Tapi tetap saja, hal ini tergantung dari cara pemakaian pengguna.
Kesimpulannya, HTC One X memang menawarkan sesuatu yang baru bagi pengguna Android, khususnya mereka yang haus akan fitur dan performa dahsyat. Tapi untuk menebus ponsel ini, calon pembeli harus merogoh kocek cukup dalam itu pun belum termasuk earphone Beast.
Layar besar nan cemerlang, performa sangar dan musik menggelegar seakan menjadi nilai lebih HTC One X yang masih sulit ditandingi para pesaingnya. Tapi dengan harga Rp 6,6 juta apakah ponsel ini layak dibeli? Itu semua kembali ke tangan Anda sebagai calon pengguna.
Spesifikasi HTC One X
·           Jaringan                :GSM 850/900/1800/1900 (2G), HSDPA 850/900/1700/1900/2100 (3G)
·         Dimensi                 : 134,4 x 69,9 x 8,9 mm / 130 gram
·         Layar                     : 4,7 inch, Super IPS LCD2, 720 x 1280 p.
·         Memori                  : 32GB (internal), tanpa slot eksternal / RAM 1 GB
·         Konektivitas          : NFC, Wi-Fi, Bluetooth v4.0 with A2DP, microUSB v2.0.

·         Kamera                  : 8 MP, 3264 x 2448 pixel, autofocus, LED flash (utama)
  1,3 MP, 720p (sekunder)
  Video Record 720p@30fps
·         OS                         : Android OS, v4.0.3 (Ice Cream Sandwich)
·         Prosesor                 : Nvidia Tegra 3 Quad-core 1.5 GHz
  GPU ULP GeForce
  Sensors Accelerometer, gyro, proximity, compass
·         Browser                 : HTML, Adobe Flash
·         Fitur                      : via Java MIDP emulator
  MicroSIM card support only
  Beats Audio
Active noise cancellation with dedicated mic-TV-out(via MHL A/V link)
  SNS integration
Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Calendar, Google Talk -   Document viewer-editor
  Voice memo/dial/commands
  Predictive text input
·         Baterai                   : Standard battery, Li-Po 1800 mAh.

Kelebihan HTC One X
+ Kualitas kamera oke
+ Layar cemerlang
+ Performa dahsyat
+ Ringan dan nyaman digunakan
Kekurangan HTC One X
- Harga cukup tinggi
- Baterai lumayan boros

Senin, Juni 17

REPRODUKSI BAKTERI


MAKALAH BAKTERIOLOGI
REPRODUKSI BAKTERI



BAB I
 

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bakteri merupakan makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan mudah. Hal ini dapat tercermin dari keberadaannya di semua lingkungan dalam jumlah yang sangat banyak. Bakteri dapat berkembang biak dengan cara membelah diri. Proses pembelahan diri pada bakteri terjadi secara biner melintang. Pembelahan biner melintang adalah pembelahan yang diawali dengan terbentuknya dinding melintang yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel anak. Dua sel bakteri ini mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik).
Bakteri  merupakan organisme mikroskopis yang sering kita temui dalam kehidupan sehari hari. Di dalam tubuh kita terdapt ribuan bahkan bisa sampai jutaan bakteri. Di dalam 1 liter susu terdapat 100 juta bakteri. Bisa dibayangkan bagaimana cepatnya pertumbuhan dari bakteri. Perkembangbiakan dengan cara membelah merupakan perkembangbiakan bersifat aseksual. Hal ini disebabkan tidak terjadi pertukaran gen antara satu individu dan individu lain dalam menghasilkan sel anak.
Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya, seperti yang terjadi pada makhluk hidup eukariot. Hal ini karena pada bakteri tidak terjadi penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada bakteri terjadi juga pertukaran materi genetik antara satu sel dan sel pasangannya seperti yang terjadi pada pembiakan seksual sel eukariot. Oleh karena itu, perkembangbiakan bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut perkembangbiakan paraseksual. Ada tiga cara perkembangbiakan paraseksual yang dapat terjadi pada bakteri, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi

Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini selain untuk melengkapi tugas mikrobiologi, juga agar pembaca dapat memahami dan mengetahui bagaimana terjadinya reproduksi pada sel bakteri.

BAB II
PEMBAHASAN
Bakteri dapat melakukan reproduksi dengan dua cara yakni reproduksi secara aseksual dan reproduksi secara seksual. Reproduksi bakteri secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu, reproduksi dengan transformasi, reproduksi dengan transduksi, dan reproduksi dengan konjugasi. Berikut uraian lengkap mengenai macam-macam reproduksi bakteri.
A.      Reproduksi aseksual              
Yang termasuk di dalam reproduksi secara aseksual ini adalah pembelahan, pembentukan tunas/ cabang, dan pembentukan filamen.
a.         Pembelahan
Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya.
Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri. Perhatikan gambar skematik pembelahan biner sel bakteri dibawah!
Skema pembelahan biner pada Streptococcus faecalis
b.        Pembentukan tunas atau cabang
Bakteri  membentuk tunas yang akan melepaskan diri dan membentuk bakteri baru. Reproduksi dengan pembentukan cabang didahului dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri. Dapat dijumpai pada bakteri family Streptomycetaceae.
c.         Pembentukan Filamen
Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut panjang sebagai filament yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam filament, kemudian filament terputus-putus menjadi beberapa bagian. Tiap bagian membentuk bakteri baru. Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal, misalnya bila bakteri Haemophilus influenza dibiakan pada pembenihan yang basah
B.     Reproduksi seksual       
Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan DNA yang datang dari dua individu ke dalam satu sel. Pada eukariota, proses seksual secara meiosis dan fertilisasi mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan tetapi, jenis kelamin yang ada pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota. Meiosis dan fertilisasi tidak terjadi, sebaliknya ada proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang datang dari individu-individu yang berbeda.
Proses-proses ini adalah pembelahan transformasi, transduksi dan konjugasi.

a.       Transformasi
Dalam konteks genetika bakteri, transformasi merupakan perubahan suatu genotipe sel bakteri dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada bakteri Streptococcus pneumoniae yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi sel-sel penyebab pneumonia dengan cara mengambil DNA dari medium yang mengandung sel-sel strain patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk patogenisitas (gen untuk suatu lapisan sel yang melindungi bakteri dari sistem imun inang) alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekombinasi genetik – perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang (crossing over). Sel yang ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA, yang berasal dari dua sel yang berbeda.

                                       Reproduksi bakteri dengan jalan transformasi
Bertahun-tahun setelah transformasi ditemukan pada kultur laboratorium, sebagian besar ahli biologi percaya bahwa proses tersebut terlalu jarang dan terlalu kebetulan, sehingga tidak mungkin memainkan peranan penting pada populasi bakteri di alam. Tetapi, para saintis sejak saat itu telah mempelajari bahwa banyak spesies bakteri dipermukaannya memiliki protein yang terspesialisasi untuk mengambil DNA dari larutan sekitarnya. Protein-protein ini secara spesifik hanya mengenali dan mentransfer DNA dari spesies bakteri yang masih dekat kekerabatannya. Tidak semua bakteri memiliki protein membran seperti ini. Seperti contohnya, E. Coli sepertinya sama sekali tidak memiliki mekanisme yang tersepesialisasi untuk menelan DNA asing. Walaupun demikian, menempatkan E. Coli di dalam medium kultur yang mengandung konsentrasi ion kalsium yang relatif tinggi secara artifisial akan merangsang sel-sel untuk menelan sebagian kecil DNA. Dalam bioteknologi, teknik ini diaplikasikan untuk memasukkan gen gen asing ke dalam E. Coli, gen-gen yang mengkode protein yang bermanfaat, seperti insulin manusia dan hormon pertumbuhan.
b.      Transduksi
Pada proses transfer DNA yang disebut transduksi, faga membawa gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus. Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga.

                                      Reproduksi bakteri dengan jalan transduksi
Diakhir siklus litik faga, molekul asam nukleat virus dibungkus di dalam kapsid, dan faga lengkapnya dilepaskan ketika sel inang lisis. Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi menggantikan genom faga. Virus seperti ini cacat karena tidak memiliki materi genetik sendiri. Walaupun demikian, setelah pelepasannya dari inang yang lisis, faga dapat menempel pada bakteri lain dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel pertama. Beberapa DNA ini kemudian dapat menggantikan daerah homolog dari kromosom sel kedua. Kromosom sel ini sekarang memiliki kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik telah terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum karena gen-gen bakteri ditransfer secara acak. Untuk transduksi khusus memerlukan infeksi oleh faga temperat, dalam siklus lisogenik genom faga temperat terintegrasi sebagai profaga ke dalam kromosom bakteri inang, di suatu tempat yang spesifik. Kemudian ketika genom faga dipisahkan dari kromosom, genom faga ini membawa serta bagian kecil dari DNA bakteri yang berdampingan dengan profaga. Ketika suatu virus yang membawa DNA bakteri seperti ini menginfeksi sel inang lain, gen-gen bakteri ikut terinjeksi bersama-sama dengan genom faga. Transduksi khusus hanya mentransfer gen-gen tertentu saja, yaitu gen-gen yang berada di dekat tempat profaga pada kromosom tersebut.
c.       Konjugasi dan Plasmid   
Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang berhubungan sementara. Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer DNA adalah transfer satu arah, yaitu satu sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan “pasangannya” menerima gen. Donor DNA, disebut sebagai “jantan”, menggunakan alat yang disebut pili
seks untuk menempel pada resipien (penerima) DNA dan disebut sebagai “betina”. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan terbentuk diantara kedua sel tersebut, menyediakan jalan untuk transfer DNA.
Plasmid adalah molekul DNA kecil, sirkular dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri. Plasmid-plasmid tertentu, seperti plasmid f, dapat melakukan penggabungan reversibel ke dalam kromosom sel. Genom faga bereplikasi secara terpisah di dalam sitoplasma selama siklus litik, dan sebagai bagian integral dari kromosom inang selama siklus lisogenik. Plasmid hanya memiliki sedikit gen, dan gen-gen ini tidak diperlukan untuk pertahanan hidup dan reproduksi bakteri pada kondisi normal. Walaupun demikian, gen gen dari plasmid ini dapat memberikan keuntungan bagi bakteri yang hidup di lingkungan yang banyak tekanan. Contohnya, plasmid f mempermudah rekombinasi genetik, yang mungkin akan menguntungkan bila perubahan lingkungan tidak lagi mendukung strain yang ada di dalam populasi bakteri. Plasmid f , terdiri dari sekitar 25 gen, sebagian besar diperlukan untuk memproduksi piliseks. Ahli-ahli genetika menggunakan simbol f+ (dapat diwariskan). Plasmid f bereplikasi secara sinkron dengan DNA kromosom, dan pembelahan satu sel f+ biasanya menghasilkan dua keturunan yang semuanya merupakan f+. Sel-sel yang tidak memiliki faktor f diberi simbol f-, dan mereka berfungsi sebagai recipien DNA (“betina”) selama konjugasi. Kondisi f+ adalah kondisi yang “menular” dalam artian sel f+ dapat memindah sel f- menjadi sel f+ ketika kedua sel tersebut berkonjugasi. Plasmid f bereplikasi di dalam sel “jantan”, dan sebuah salinannya ditransfer ke sel “betina” melalui saluran konjugasi yang menghubungkan sel-sel tersebut. Pada perkawinan f+ dengan f- seperti ini, hanya sebuah plasmid f yang ditransfer. Gen-gen dari kromosom bakteri tersebut ditransfer selama konjugasi ketika faktor f dari donor sel tersebut terintegrasi ke dalam kromosomnya. Sel yang dilengkapi dengan faktor f dalam kromosomnya disebut sel Hfr ( high frequency of recombination atau rekombinasi frekuensi tinggi). Sel Hfr tetap berfungsi sebagai jantan selama konjugasi, mereplikasi DNA faktor f dan mentransfer salinannya ke f- pasangannya. Tetapi sekarang, faktor f ini mengambil salinan dari beberapa DNA kromosom bersamanya.
Gerakan acak bakteri biasanya mengganggu konjugasi sebelum salinan dari kromosom Hfr dapat seluruhnya dipindahkan ke sel f-. Untuk sementara waktu sel resipien menjadi diploid parsial atau sebagian, mengandung kromosomnya sendiri ditambah dengan DNA yang disalin dari sebagian kromosom donor. Rekombinasi dapat terjadi jika sebagian DNA yang baru diperoleh ini terletak berdampingan dengan daerah homolog dari kromosom F-, segmen DNA dapat dipertukarkan. Pembelahan biner pada sel ini dapat menghasilkan sebuah koloni bakteri rekombinan dengan gen-gen yang berasal dari dua sel yang berbeda, dimana satu dari strain-strain bakteri tersebut sebenarnya merupakan Hfr dan yang lainnya adalah F.

Reproduksi bakteri dengan jalan konjugasi

Pada tahun 1950-an, pakar-pakar kesehatan jepang mulai memperhatikan bahwa beberapa pasien rumah sakit yang menderita akibat disentri bakteri, yang menyebabkan diare parah, tidak memberikan respons terhadap antibiotik yang biasanya efektif untuk pengobatan infeksi jenis ini. Tampaknya, resistensi terhadap antibiotik ini perlahan-lahan telah berkembang pada strain-strain Shigella sp. tertentu, suatu bakteri patogen. Akhirnya, peneliti mulai mengidentifikasi gen-gen spesifik yang menimbulkan resistensi antibiotik pada Shigell\a dan bakteri patogenik lainnya. Beberapa gen gen tersebut, mengkode enzim yang secara spesifik menghancurkan beberapa antibiotik tertentu, seperti tetrasiklin atau ampisilin. Gen gen yang memberikan resistensi ternyata di bawa oleh plasmid.
Sekarang dikenal sebagai plasmid R (R untuk resistensi). Pemaparan suatu populasi bakteri dengan suatu antibiotik spesifik baik di dalam kultur laboratorium maupun di dalam organisme inang akan membunuh bakteri yang sensitif terhadap antibiotik, tetapi hal itu tidak terjadi pada bakteri yang memiliki plasmid R yang dapat mengatasi antibiotik. Teori seleksi alam memprediksi bahwa, pada keadaan-keadaan seperti ini, akan semakin banyak bakteri yang akan mewarisi gen-gen yang menyebabkan resistensi antibiotik. Konsekuensi medisnya pun terbaca, yaitu strain patogen yang resisten semakin lama semakin banyak, membuat pengobatan infeksi bakteri tertentu menjadi semakin sulit. Permasalahan tersebut diperparah oleh kenyataan bahwa plasmid R, seperti plasmid F, dapat berpindah dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya melalui konjugasi.


BAB III
PENUTUP
            Secara harafiah, reproduksi berarti ‘perkembangbiakan bakteri’. Bakteri dapat berkembang biak dengan cara membelah diri. Perkembangbiakan bakteri dilakukan  dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, yaitu dengan pembelahan biner, sedangkan pembiakan secara seksual yang dilakukan bakteri tidak merupakan pembiakan yang sebernarnya, seperti yang terjadi pada makhuk hidup eukariot. Hal ini karena pada bakteri tidak terjadi penyatuan sel kelamin. Perkembangbiakan paraseksual yang dapat terjadi pada bakteri yaitu dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.codingwear.com/blog/bacaan-309-Perkembangbiakan-Bakteri.html
(diakses 17 November 2012, pukul 19.10 WIB)
http://toriq29.wordpress.com/tag/reproduksi-seksual-bakteri/
(diakses 17 November 2012, pukul 19.20 WIB)
http://wrghar.blogspot.com/2009/09/reproduksi-bakteri.html
(diakses 17 November 2012, pukul 19.40 WIB)
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/macam-macam-reproduksi-bakteri/                       (diakses 17 November 2012, pukul 20.00 WIB)
http://maksumprocedure.blogspot.com/2012/03/reproduksi-dan-fase-perkembangbiakan.html
(diakses 17 November 2012, pukul 20.25 WIB)